Tradisi Ketupat turun temurun

Tradisi ketupat di kampoengku

Sejarah mengatakan bahwa Islam di nusantara lahir melalui beberapa jalur antara lain: dakwah, pendidikan, perdagangan, perkawinan, dan sebagainya. Sebagian pendapat mengatakan dibawa oleh para pedagang  gujarat dan persia. Mereka saling berinteraksi, saling barter sehingga membawa dampak bagi masyarakat Indonesia. Misalnya: ada yang berdagang sampai berbulan-bulan sehingga mereka beralkuturasi budaya, orang pribumi mengikuti tatacara persia demikian juga sebaliknya. Dan mereka pun ada yang sambil menyebarkan ajaran Islam dan berceramah dimasjid, selain itu banyak gadis pribumi yang oleh orangtuanya dijodohkan dengan orang-orang persia dan gujarat ataupun tionghoa, selanjutnya mereka masuk agama Islam dan mengadopsi budaya Islam.
Selain itu tak bisa dipungkiri, masuknya agama Islam di nusantara ini tak lepas dari peran wali songo. Mereka menyebarkan ajaran Islam di daerah-daerah dekat pantai. Mulai dari sunan gresik, sunan drajat, sunan muria, sunan kudus, sunan bonang, sunan gunung jati, sunan kalijogo dan sebagainya. Mereka mengajak umat Islam untuk menyembah Allah yang Esa, tidak beranak dan tidak diperanakkan. Para wali mengadakan dakwahnya dimasjid dengan mengajar al-quran, ilmu agama. Dengan pertolongan Allah, para wali bisa menyembuhkan orang sakit, melawan ilmu sihir, dan selalu menyebarkan kebaikan sehingga masyarakat menjadi senang karena selain diajari mengaji masyarakat juga dikenalkan dengan budaya Islam lewat kebudayaan dan kesenian. Misalnya sunan kalijogo mengajarkan Islam lewat lagu-lagu bahasa Jawa seperti sluku-sluku batok, lir-ilir, dan juga wayang. Tokoh- tokoh wayang juga diganti dengan tokoh Jawa yang semula adalah mahabrata. Ada semar, petruk, bagong, gareng, pendowo limo, dan lain-lain. Jiwa manusia diperankan dalam tokoh wayang ada yang baik, congkak, kesatria, angkuh, smbong, pemarah. Sehingga masyarakat Indonesia banyak yang suka karena sifat para wali yang tidak memaksakan kehendak, sabar, dan bisa bertoleransi terhadap tradisi yang ada di masyarakat. Misalnya ada perayaan sekaten, yang konon asal kata dari syahadatain artinya dua kalimat syahadat. Perayaan sekaten sekarang diperingati setiap tanggal 1 Muharam/suro. Dimana masyarakat Islam merayakan tahun baru.
Islam juga masih mengadopsi ajaran hindu yakni dengan tidak menghilangkan tradisi slametan, tetapi cuma bahasanya diganti dengan slametan/syukuran dengan mensedekahkan makanan minuman yang kita punya. Supaya hidup kita bisa barokah dan bisa mensucikan jiwa kita.
Pada awal kemerdekaan, peranan pemuda Islam juga sangat diperhitungkan, karena berkat perjuangan seluruh warga negara dan khususnya para kyai turut serta dalam membela tanah air kita tercinta ini.  Seperti halnya NU, Muhamadiyah, masyumi dsb ikut memperjuangkan Islam di Indonesia melalui aspek moral dan sosiokultural yang sesuai dengan misi Islam yakni rahmatan lil alamin.
Agama Islam di Indonesia disambut dengan tangan terbuka, melalui aspek moral NU mengajarkan kepada kita untuk meneladani/mencontoh prilaku orang soleh, sedangkan melalui sosiokultural agama Islam tetap menghargai tradisi nenek moyang seperti nyekar, suroan, slametan, tingkepan. Jadi tetap mempertahankan tradisi lama yang baik, dan mengambil tradisi baru yang lebih baik.
Pada zaman sekarang budaya Islam juga mengalami perkembangan pesat mulai dari ziarah kubur, acara slametan tujuh bulan, nuzulul quran, hari raya ketupat, walimatul ursy, acara maulid nabi, dibaiyah, yasinan, tahlilan dsb. Maka dari itu kita perlu melestarikan budaya yang baik dan tidak bertentangan dengan agama sebagai semangat mempertahankan ajaran Islam itu sendiri.
Di kampungku, tradisi kupatan sudah membooming sejak zaman simbah buyut dahulu. Jadi sudah turun temurun, dahulu pada mulanya tradisi ketupat ini hanya diawali oleh seorang kyai dimana saat lebaran tiba, beliau hanya makan minum pada tgl 1 syawal saja, selebihnya enam hari selanjutnya beliau berpuasa selama 6 hari berturut-turut yang dinamakan nyawal. Jadi berbukanya jika sudah hari ke delapan  syawal dirayakan dengan membuat ketupat dan ayam lodho/opor ayam. Sejak saat itulah didaerahku setiap momen lebaran merayakannya hanya tanggal 1, kemudian berpuasa smpai hari ke-6 setelah itu barulah merayakan kupatan dengan membuka open house ketupat + sayur nangka + opor ayam+ kerupuk/kripik tempe. Dibuka mulai sore hari habis maghrib sampai besok lusa, uniknya para tamu yang datang adalah saudara jauh yang belum sempat silaturahmi, dan juga dibolehkan bagi siapa saja yang ingin mampir dan makan ketupat. Jadi siapapun pada hari itu tidak ada yang kelaparan karena hampir setiap rumah menyediakan hidangan ketupat sayur komplit. Tapi jangan heran sepanjang perjalanan hampir satu kampung dan kota macet karena penuh sesak kendaraan lalu lalang untuk bersilaturahmi di kampungku.
Kerukunan dan guyupnya kampungku memang patut diacungi jempol, tradisi yang baik dan perlu dilestarikan yakni di daerah Durenan Trenggalek. Dimana masa kecilku kuhabiskan disitu, banyak kenangan manis yang terukir di sana yang tak terlupakan bersama teman-teman, sahabat, dan handai tulan. Zaman menuntut ilmu di kota itu, suka duka kulalui disana. Dari jalan kaki, naik bus ke kampus dengan jarak lumayan jauh, kadang sudah jauh-jauh pergi eee...ternyata jam kosong!!! Sungguh alangkah .....kejamnya. Kadang kami merayakan ultah di warung sederhana, pinggir jalan tapi rasanya nagihi lhooo... ada tahu tusuk bakar, bakso ayam, pecel, dan siomay. Masa indah kami di sekolah.
Uniknya lagi kami berburu buku murah ditoko buku beramai ramai, gak ada loe gk ramee..kata anak-anak muda. makanan khasnya alen-alen, tempe kripik, manco kalo gak mencicipi bakalan nyesel banget.
Bahkan dimasjid-masjid kalo lebaran idul fitri dan haji banyak juga yang bikin ketupat, mereka bikin ketupat sendiri walaupun ada yang beli dari pasar sebagian. Cara membuat ketupat yakni ketupat jadi kemudian dicuci bersih/direndam dahulu kemudian diisi dengan beras yang sudah ditiriskan, ngisinya setengah saja, baru direbus sampai berjam-jam jangan dibiarkan airnya habis tapi harus sering-sering ditambah air sampai ketupat benar-benar keras. **

Masyarakat adalah kumpulan sekian banyak individu kecil/besar yang terikat oleh satuan adat, hukum khas, dan hidup bersama. Dalam alquran ada banyak kata yang digunakan untuk menunjuk kepada masyarkat antara lain: qawm, ummah, syu'ub, dan qabail. Selain itu alquran juga memperkenalkan masyarakat dengan sifat tertentu seperti al-mala', al-mustakbirun, al-mustadh'afun dan sebagainya.
Kitab ini banyak menyinggung tentang masyarakat karena untuk mendorong lahirnya perubahan positif dalam masyarakat. Yakni litukhrijan naas minazd dzulumati ilan nur/mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya terang benderang. Sebagaimana kita tahu alquran juga menerangkan tentang hukum jatuh bangunnya suatu masyarakat. Seperti cerita kaum Nabi musa, Nabi luth, Nabi Nuh, dan lain lain. Itu merupakan pelajaran bagi kita semua supaya bisa mengambil hikmahnya.
Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan oranglain. Baik orang kaya atau miskin pasti saling membutuhkan. Jika tidak ada yang membersihkan rumah, atau jadi karyawan toko maka rumah/toko tidak akan bisa berjalan dengan baik.

Alquran menekankan kebersamaan masyarakat baik dalam gagasan sejarah, tujuan bersama, dan kebangkitan bersama pula dari sini bisa melahirkan konsep amar ma'ruf nahi mungkar, dan fardhu kifayah. Dalam amar ma'ruf bagi setiap muslim wajib mengingatkan saudaranya dengan cara yang bijaksana/hikmah, nasihat yang baik/mau'idzoh hasanah, dan berdiskusi dengan baik jika berselisih. Jadi Islam telah mengatur cara mengingatkan haruslah dengan cara yang lemah lembut, sopan jika tidak bisa diajak bicara yang baik maka: fainlam yastati' fabilisanihi, fainlam yastati' fabiqolbihi. Jika tidak bisa dirubah dengan kekuasaan maka rubahlah dengan kata-kata, jika tidak bisa maka doakanlah. Misalnya: teman belum sholat disuruh sholat atau mengajak belajar bersama.
Fardhu kifayah adalah apabila salah seorang muslim sudah ada yang mengerjakan maka gugur kewajiban muslim yang lain. Misalnya takziah, belajar ilmu kedokteran. Salah satu hukum yang populer di masyarakat adalah " Allah tidak akan mengubah suatu kaum sehingga mereka/masyarakatnya mau mengubah sikap mental/diri mereka sendiri.  Pada ayat di atas berbicara tentang manusia sebagai kelompok bukan sebagai individu yang artinya seseorang betapa pun hebatnya tidak bisa melakukan perubahan kecuali setelah ia mampu merubah orang lain yang akan menghasilkan gelombang pada masyarakat.
Sekian dulu sedikit kata dari kita, semoga bisa bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar